Kamis, 30 Juni 2011

Menjadi Seorang Pendengar yang Baik di Zaman ini

Keterampilan komunikasi sering secara salah kaprah diartikan hanya sebagai keterampilan berbicara. Padahal ada aspek komunikasi yang juga sangat penting, yakni keterampilan mendengarkan. Sebab kalau semua mau berbicara, lantas siapa yang mendengarkan, apalagi kalau kita sedang dalam pengarahan dan terkena omelan dari atasan.
Keterampilan mendengarkan juga acap dipandang remeh padahal sesungguhnya ada sejumlah aspek kunci yang harus dipelajari agar kita menjadi seorang pendengar yang baik. Mendengarkan secara aktif atau active listening, demikian keterampilan penting yang juga layak dikuasai dalam communication skills. Dengan menjadi active listener yang baik, kita akan mampu membangun ruang dialog yang sehat dan produktif.
Berikut sejumlah kiat praktis yang layak dicermati untuk menjadi pendengar yang baik :
  • Memberikan perhatian penuh terhadap pembicara sebagai usaha yang sesungguhnya untuk memahami pokok-pokok penting dari pembicara. Termasuk memberikan perhatian penuh kepada mereka dan gunakan kata-kata pendorong seperti “Ya”, “Aha”, dan “Mmm”.
    Hal ini juga termasuk pernyataan secara non-verbal seperti mengangguk, tersenyum, dan bahasa tubuh lainnya.
  • Melihat ke arah pembicara untuk mengamati bahasa tubuh dan mengambil nuansa pembicaraan.
  • Mengajukan pertanyaan.
  • Memberikan waktu kepada pembicara untuk mengeluarkan pemikirannya dan membiarkan orang-orang menyelesaikan apa yang mereka katakan sebelum memberikan opini.
  • Sebaliknya, berikut tindakan yang sebaiknya dihindari ketika kita sedang mendengarkan pembicaraan orang lain atau mitra bicara kita :
    • Menyela
    • Terlalu cepat mengambil kesimpulan
    • Selalu (dan sering dengan tiba-tiba) mengubah pokok pembicaraan
    • Kurang memperhatikan bahasa tubuh
    • Tidak merespon apa yang orang lain telah katakan
    • Tidak mengajukan pertanyaan dan memberikan feedback

Belajar Berkawan dari Dale Carnegie

Ada Sebuah Kisah dari seseorang:

Seorang kawan mengatakan pada saya bahwa hidup merupakan proses terus menerus. Itu artinya, ga ada hal yg sempurna atau “menjadi” sempurna dalam hidup. Semua selalu setengah matang. Karena itulah hidup selalu menuntut kita utk terus belajar dan berkembang. Begitupun dalam berkawan. Hubungan yang akan atau sedang kita jalin dengan orang lain juga merupakan proses yg terus menerus. Dan proses itu memerlukan strategi.
Ingat punya ingat, ucapan kawan saya itu mirip dengan sari pati konsep “berkawan” milik Dale Carnegie. Meski agak “liberal” konsep berkawan milik Dale sangat patut dipertimbangkan. Dalam bukunya “How to Win Friends and Influence People”, Dale mengemukakan beberapa prinsip penting dalam berkawan:
1. JANGAN PERNAH MENYALAHKAN ORANG LAIN
Ada seorang murid dengan bangga menjawab pertanyaan dari gurunya, tapi dia menjawab dengan salah. Tidak tanggung2 gurunya itu langsung mengeluarkan caci maki dan cemoohan yang panjang. Intinya, si murid dianggap manusia paling bodoh di kolong langit oleh gurunya. Apa reaksi si murid? Sejak saat itu dia tidak pernah lagi menyukai guru sekaligus mata pelajaran yang diajarkan gurunya itu. Meskipun dia memang bodoh, namun ketika disalahkan sebagai orang bodoh, dia tdk akan terima. Ini contoh kecil yg umum terjadi di dunia sekolah kita.
Ada contoh lain:
Suatu ketika seorang pemuda perlente sedang berkendara dengan mobil mewahnya di jalan besar Chicago. Tiba2 dia diberhentikan oleh seorang polisi. Lalu polisi itu meminta SIM dan STNK nya. Pemuda tadi tdk pernah mengeluarkan SIM dan STNK; tp dia mengeluarkan sebilah pistol dan menembakkannya ke dada polisi dengan bengis. Pemuda itu Al-Capone, musuh masyarakat, pemimpin gang besar di Chicago. Saat tertangkap, dia berkata, “Inikah yang saya peroleh karena membela diri? Saya sudah melewatkan tahun2 dalam hidup saya dengan memberi orang lain kesenangan. Namun yg saya peroleh adalah perlakuan kejam dan terus diburu!”
Bayangkan, seorang Al-Capone pun merasa sbg orang yg tidak bersalah, walau dia merupakan seorang musuh masyarakat!
Manusia cenderung menolak utk dipersalahkan. Ini sifat dasar manusia. Hampir setiap manusia (bahkan mungkin semua manusia) akan bersikap defensif jika disalahkan dan akan menyerang balik dengan menyalahkan kembali.
Jika AL-Capone, musuh masyarakat, saja tidak mau disalahkan, bagaimana dengan orang2 di dalam hidup kita? Tentu mereka jauh lebih baik dibanding Al-Capone. Tp ingatlah, betapa sering kita menyalahkan mereka.
Jika kita mempunyai sedikit kawan dalam hidup ini, itu artinya kita tipe orang yang selalu menyalahkan orang lain. Ada kawan yg sedang diam, kita langsung menyalahkannya. Padahal dia sedang sakit gigi. Ada kawan yg tampak cemberut, kita juga menyalahkannya. Padahal dia sedang mules dan kebelet menahan buang air.
Ternyata sifat menyalahkan orang lain menjadi prinsip pertama yg harus dibuang menurut Dale Carnegie jika kita ingin mempunyai banyak kawan dan berkawan baik.
Socrates pernah menyatakan, “Saya hanya tahu satu hal, yaitu saya tidak tahu apapun.” Yakinlah bahwa kita tidak lebih cerdas daripada Socrates. Karena itu wajar jika sedikit demi sedikit kita mulai berhenti menyalahkan orang lain. “Kita belum tentu benar”…itu prinsipnya.
2. BERSEDIA MENJADI PENDENGAR YG BAIK
Seorang agen minuman dingin berkali2 ditolak oleh sebuah swalayan besar utk memasukan produk minumannya. Rupanya ada yg salah dalam pengajuan proposalnya kpd si manager swalayan. Lalu dia ubah caranya. Saat bertemu utk yg kesekian kali, sekali ini si agen tdk mau berbicara bisnis. Dia ingin berbicara tentang Afrika, sebuah negara yg sangat disukai oleh si manager.
Agen: Sudah empat kali saya masuk ruangan ini, namun saya baru meperhatikan foto2 di seluruh ruangan ini. Foto2 yg eksotis. Saya menduga ini pasti Afrika.
Manager: (Tersenyum) Benar. Apa Anda sudah pernah kesana?
Agen: Belum. Tapi saya sangat ingin bisa pergi kesana. Saya sering mendengar cerita menarik tentang Afrika. Anda beruntung sekali pernah berkunjung kesana. Saya iri pada Anda. Ceritakanlah pada saya tentang Afrika!
Manager: (Bercerita selama 40 menit dengan antusias)
Jika sebelumnya si manager hanya bersedia menerima si agen 5 menit, kini tanpa terasa dia berbicara selama 40 menit. Dan si agen hanya mendengarkan saja semua ceritanya dengan sikap tertarik.
Ketika hendak pamit, si manager menandatangani kotrak dan sekaligus memberikan selembar tiket perjalanan ke Afrika pada agen tadi. Lihatlah betapa hebatnya kekuatan mendengarkan!
Banyak orang senang didengarkan. Namun kadang kita tdk dapat menahan diri utk lebih senang berbicara dibanding mendengarkan. Padahal, dengan mendengarkan kita telah “membeli” hati orang lain. Dia merasa sangat dihargai, diberi kekuasaan dan merasa dipentingkan. Dan Dale mengatakan, “Utk menjadi pembicara yg baik, Anda harus menjadi pendengar yg baik.” Hmmm…Masuk akal.
3. MELIHAT SESUATU DARI SUDUT PANDANG ORANG LAIN
Ingatlah…orang lain bisa saja mutlak salah, namun mereka tidak menduga begitu. Mari coba mengerti mereka melalui sudut pandang mereka.
Andi selalu mengatakan bahwa pacarnya terlalu banyak menghabiskan waktu berpacaran mereka dengan berkebun. Setiap malam minggu dia datang, pacarnya lebih senang menunjukan, berbicara dan merapihkan kebun bunganya. Andi mengatakan, bahwa setiap hari pacarnya menghias kebun itu, tapi kebun itu tdk tampak lebih indah dari setahun lalu. Betapa sedih hati pacarnya. Dan setiap kali Andi mengucapkan hal itu, maka malam minggunya menjadi rusak.
Suatu kali Andi introspeksi diri dan mulai mau mencoba melihat hal tersebut dari sudut pandang pacarnya. Ketika malam minggu dia datang, pacarnya mengajak dia melihat bunga yg baru saja dia beli. Sekali ini Andi menurut. Lalu berdua mereka melihat kebun bunga itu dan Andi mulai ikut menyemprot bunga2 yang ada. Batapa senang pacarnya. Kemudian mereka mengobrol di kebun selama ber-jam2, dan sangat menyenangkan. Sejak saat itu hubungan mereka menjadi semakin hangat, dan kebun bunga menjadi lebih indah.
Apa yg menurut kita baik, belum tentu baik menurut orang lain. Mari kita lihat hal-hal menarik dari sudut pandang orang lain dan kita akan mendapatkan dua hal: (1) hubungan yg baik dan (2) wawasan yg baru.
4. BIARKAN ORANG LAIN MENYELAMATKAN MUKANYA
Pada sebuah rapat penting di sebuah perusahaan, seorang sekretaris datang terlambat. Padahal data2 penting utk rapat itu dia yg pegang. Dia seorang perempuan yg sebelum berangkat ke bekerja selalu mengurus anak2nya terlebih dahulu. Sehingga dia memang seringkali terlambat. Ketika hendak memasuki pintu ruangan, betapa dadanya bergemuruh karena takut. Dia sudah membayangkan akan mendapat marah besar dari bos-nya saat memasuki pintu itu. Namun dia masuk juga. Saat dia masuk, dilihatnya bos-nya duduk di kursi utama, dan beberapa kepala direksi di kursi sisi. Smeua langsung memandang ke arahnya. Tp ketika melihatnya datang, si bos langsung tersenyum dan menyapanya dengan hangat. Apa yg dia takutkan ternyata tdk terjadi. Bos-nya telah menyelamatkan mukanya. Toh, walau terlambat, rapat tetap berjalan dengan baik. Dan satu hal lagi: si sekretaris mengerjakan semua pekerjaannya dua kali lipat lebih bagus dibanding biasanya setelah kejadian itu. Ini dilakukan utk membayar kesalahannya sendiri.
5. MEMPERTAHANKAN PRINSIP TANPA HARUS MEMAKSA ORANG LAIN
Seorang Kyai besar mengatakan bahwa dia sangat membenci politik. Dan dia meminta jamaahnya utk tidak terlibat ke dalam dunia politik praktis. Seorang jamaah bertanya, “Jika tidak ada perwakilan kita yg terjun ke dalam politik, lalu bagaimana kita dapat mempengaruhi pembuatan kebijakan dan meningkatkan posisi tawar kita? Atas dasar apa politik itu haram?” Dengan serta merta sang Kyai mengatakan, “Pokoknya politik itu haram. Dan saya melarang kalian terlibat di dalamnya! Jika ada yg terlibat, silahkan keluar dari jamaah ini.”
Kyai ini memaksakan prinsipnya kepada orang lain. Padahal, prinsipnya itu mungkin berbeda dengan prinsip orang lain. Seharusnya dia bisa menjadi lebih bijak dengan tidak memaksakan orang lain utk mengikuti prinsipnya. Mempunyai prinsip itu bagus. Namun akan menjadi tercela jika prinsip itu dipaksakan utk dilaksanakan oleh orang lain.

semoga tulisan diatas dapat memberikan manfaat bagi anda
#leave a comment

Senin, 20 Juni 2011

The Five Essential People Skills

Dale Carnegie telah berbuat lebih banyak daripada siapa pun dalam mengubah bidang human relations dan pengembangan pribadi. Programnya yang terkenal di seluruh dunia---The Dale Carnegie Course---telah membantu jutaan orang.

Sekarang, pembaca buku ini, seperti jutaan orang lainnya, akan memperoleh manfaat dari penelitian selama sembilan dasawarsa tentang relasi antarmanusia yang dilakukan oleh Dale Carnegie Training.

The Five Essential People Skills: Sukses Menjalin Hubungan dengan Orang Lain dalam Segala Hal membantu pembaca menemukan dan mengeksplorasi lima keterampilan penting yang harus dimiliki setiap orang, yaitu membina

1. relasi positif,
2. rasa ingin tahu,
3. komunikasi,
4. ambisi, dan
5. penyelesaian konflik.

Pembaca akan memperoleh kemampuan untuk berfokus pada faktor-faktor yang akan menggerakkan mereka dan organisasi mereka ke depan. Mereka akan menemukan dan mampu menerapkan teori-teori yang sudah teruji ini, yang akan membuat mereka merasa diberdayai, dihargai, dan mudah berkomunikasi bisnis atau pribadi dengan siapa pun. Teori-teori praktis ini akan meningkatkan rasa percaya diri pembaca, sekaligus melatih pembaca cara menyampaikan pesan dengan sikap lebih menghargai, kuat, dan jelas.

HARGA BUKU DIPERKIRAKAN SEKITAR RP 40.000

Petunjuk Menikmati Hidup dan Pekerjaan

Sikap terhadap kerja dan pekerjaan dapat menentukan apakah hidup seseorang akan penuh kegembiraan dan kepuasan, atau malah menjadi lesu, frustrasi, dan membosankan. Penulis beken, Dale Carnegie, dalam buku ini menunjukkan bagaimana memetik kepuasan kerja sebesar-besarnya dengan sepanjang waktu menggali dan menggunakan bakat dan kemampuan yang selama ini tidak kita sadari. Saran-saran Dale Carnegie akan membantu kita untuk:

+ memperoleh kedamaian dan kebahagiaan
+ menghadapi orang lain dengan nyaman
+ mempersuasi orang lain
+ mengubah orang lain tanpa menimbulkan perlawanan atau sakit hati

Buku ini akan membantu kita mencapai tujuan, kalau yang kita inginkan adalah kehidupan yang lebih berhasil, bermakna, dan seimbang. Perkaya diri dan hari-hari kita dengan kebahagiaan dan kepuasan melalui buku ini.

HARGA BUKU SEKITAR RP 45.000

Leadership Mistery ( cuma sinopsis )

Leadership Mastery: Sukses Memimpin Diri Sendiri dan Orang Lain Meraih Posisi #1 mengungkap pemikiran Dale Carnegie---nama yang sinonim dengan human relations (hubungan manusiawi) dan influence (pengaruh)---dalam hal kepemimpinan.

Prinsip human relations ini telah membuat nama Dale Carnegie tersohor selama lebih dari 50 tahun. Di seluruh isi buku ini, Anda akan membaca prinsip-prinsip kepemimpinannya yang terkenal dan takkan pernah berubah. Hanya cara penerapannyalah yang telah berubah. Dulu, perintah dari atasan sudah cukup untuk memotivasi karyawan. Kini, pemimpin harus "menciptakan" motivasi itu.

Leadership Mastery: Sukses Memimpin Diri Sendiri dan Orang Lain Meraih Posisi #1 memberi Anda:

1. Keahlian paling vital untuk mencapai kesuksesan dalam era ekonomi baru, yaitu keahlian kepemimpinan.

2. Pengetahuan tentang bagaimana dunia maya tidak harus kehilangan sifat kedekatan pribadinya, dan Anda bisa menggunakan peralatan berteknologi tinggi untuk terus berhubungan sebagai pemimpin.

3. Keyakinan bahwa kepemimpinan tidak lagi berada di tangan Chief Executive Officer, Presiden, Jenderal, atasan, atau ayah dan ibu-kepemimpinan tersedia bagi kita semua di setiap level organisasi, baik dalam masyarakat, bisnis, pemerintahan, atau keluarga.

HARGA BUKU KIRA-KIRA RP 50.000

Jumat, 17 Juni 2011

Dale Carnegie

Dale Breckenridge Carnegie (aslinya Carnagey sampai 1922 dan kemungkinan sampai setelahnya) (24 November 18881 November 1955) adalah seorang penulis dan pengajar dari Amerika Serikat dan seorang pelatih/motivator di berbagai kursus pengembangan diri, penjualan, keuangan, public speaking dan keterampilan interpersonal. Dilahirkan dari keluarga miskin di pertanian di Missouri, ia adalah penulis dari buku Bagaimana Cara Mencari Kawan dan Mempengaruhi Orang Lain, yang diterbitkan di tahun 1936. Buku tersebut adalah bestseller di seluruh dunia sampai kini. Ia juga menulis biografi Abraham Lincoln, berjudul Lincoln the Unknown, serta beberapa buku yang lain.
Carnegie adalah penggagas pertama dari yang sekarang disebut asumsi pertanggungjawaban, walau gagasan ini cuma muncul sedikit di dalam karyanya. Salah satu inti dari gagasan ini adalah mungkin untuk mengubah sifat orang lain dengan mengubah reaksi mereka.

BIOGRAFI


Lahir di tahun 1888 di Maryville, Missouri, Carnegie adalah seorang anak petani yang tidak mampu. Ia adalah putra kedua dari pasangan James William Carnagey (lahir Indiana, Februari 1852) dan Amanda Elizabeth Harbison (lahir Missouri, Februari 1858). Dalam masa remajanya, ia bangun pukul 4 tiap pagi memerah sapi milik orangtuanya dan lalu pergi sekolah di State Teacher's College di Warrensburg. Pekerjaannya setelah selesai sekolah adalah memberikan kursus korespondensi kepada para peternak, lalu menjual bacon, sabun dan lemak babi kepada Armour & Company. Ia sangat sukes melakukan penjualan di wilayah Omaha Selatan di Nebraska.
Setelah menabung $500, Carnegie berhenti berjualan pada tahun 1911 guna mengejar impiannya untuk menjadi pengajar di Chautauqua. Namun malahan ia masuk ke American Academy of Dramatic Arts di New York, namun kariernya sebagai aktor tidak begitu sukses. Salah satu perannya adalah menjadi Dr. Hartley dalam pertunjukkan Polly of the Circus. Ketika produksi berakhir, ia menjadi pengangguran dan hampir bangkrut. Ia tinggal di the YMCA di 125th Street. Disanalah ia mendapatkan ide untuk mengajarkan public speaking. Ia meyakinkan manajer "Y" agar mengizinkannya mengajar sebuah kelas dengan pengembalian profit 80%. Dalam sesi pertamanya, ia kehabisan materi; namun ia tidak kehabisan akal, ia meminta murid-murid di kelasnya "menceritakan sesuatu hal yang membuat mereka bisa marah", dan menemukan bahwa teknik itu membuat mereka tidak takut lagi untuk berbicara di depan orang banyak. Dari debut tahun 1912 ini, dibentuklah Dale Carnegie Course. Carnegie telah meningkatkan hasrat orang Amerika untuk memiliki kepercayaan diri, dan pada tahun 1914, ia telah menghasilkan keuntungan $500 - sekitar $10,000 untuk ukuran saat ini- per minggunya.
Mungkin salah satu gebrakan marketing Carnegie yang paling fenomenal adalah pengubahan ejaan nama belakangya dari “Carnegey” menjadi Carnegie, dimana pada saat yang sama Andrew Carnegie (tidak ada hubungan darah) menjadi sangat terkenal. Pada tahun 1916, Dale telah mampu untuk menyewa Carnegie Hall untuk memberikan pengajaran dan traininge. Koleksi pertama tulisannya adalah Public Speaking: a Practical Course for Business Men (1926), kemudian judulnya diubah lagi menjadi Public Speaking and Influencing Men in Business (1932). Namun, pencapaiannya yang paling luar biasa saat Penerbit Simon & Schuster menerbitkan buku Bagaimana Mencari Kawan dan Mempengaruhi Orang Lain. Dari debutnya di tahun 1937, dalam beberapa bulan kemudian telah mencapai cetakan yang ke-17. Setelah wafatnya Carnegie pun, buku tersebut telah mencapai penjualan 5 juta kopi dan diterjemahkan ke dalam 31 bahasa. Lalu Dale Carnegie Institute yang didirikannya telah menghasilkan 450.000 orang lulusan. Ia tercatat telah memberikan sebanyak 150 ribu pidato dalam partisipasinya di berbagai program pendidikan. Pada masa perang dunia I, ia bergabung dalam militer AS.
Pernikahan pertamanya berakhir dengan perceraian tahun 1931. Pada 5 November 1944, di Tulsa, Oklahoma, ia menikah lagi dengan Dorothy Price Vanderpool, yang juga nantinya bercerai. Vanderpool punya 2 putri; Rosemary, dari pernikahan terdahulu, dan Donna Dale dari Carnegie.
Carnegie meninggal di Forest Hills, New York, pada tanggal 1 November 1955, dan dimakamkan di Belton, Cass County, Missouri. Biografi resmi dari Dale Carnegie & Associates, Inc. menyebutkan bahwa ia menderita penyakit Dodgkin.

APA YANG SAYA DAPATKAN SETELAH MEMBACA BUKU "How to Win Friends and Influence People"

  1. Bangkitkan minat dalam diri orang lain, dan bersungguh-sungguhlah menaruh minat pada orang lain.
  2. Nama seseorang bagi orang yang bersangkutan merupakan suara yang paling manis dan terpenting dalam bahasa apa pun.
  3. Jadilah pendengar yang baik.
  4. Bicaralah mengenai minat orang lain, dan buatlah orang lain yang lebih banyak berbicara tentang diri mereka.
  5. Satu-satunya cara memperoleh manfaat sepenuhnya dari perdebatan adalah menghindarinya.
  6. Tunjukkan penghargaan terhadap pendapat orang lain. Jangan pernah berkata, “Anda salah.” Biarkan orang lain menyelamatkan muka.
  7. Kalau Anda salah, akui dengan segera dan dengan simpatik.
  8. Mulailah dengan cara yang ramah dan tersenyum.
  9. Buatlah orang lain mengatakan “ya, ya” segera.
  10. Cobalah untuk melihat segala sesuatunya dari sudut pandang orang lain.
  11. Imbau motif-motif yang lebih mulia.
  12. Dramatisirlah ide-ide Anda.
  13. Lemparkan tantangan.
  14. Mulailah dengan pujian dan penghargaan yang jujur. Pujilah peningkatan sekecil apa pun, dan pujilah setiap perbaikan.
  15. Beritahukan kesalahan orang lain secara tidak langsung.
  16. Bicarakan kesalahan Anda sendiri sebelum mengkritik orang lain. Beritahukan kesalahan orang lain secara tidak langsung. Buat kesalahan kelihatan mudah diperbaiki.
  17. Tak seorang pun yang suka diperintah. Ajukan pertanyaan, bukan memberi perintah langsung.
  18. Beri orang lain reputasi yang baik untuk dipenuhi olehnya. Buat orang lain merasa penting dan lakukan itu dengan tulus.
  19. Buat orang lain senang mengerjakan hal yang Anda sarankan. Biarkan orang lain merasa ide itu merupakan idenya.

Bagaimana Mengubah Orang Lain Tanpa Menyinggung atau Membangkitkan Kemarahan

  1. Kalau Anda harus mencari kesalahan, inilah cara untuk memulainya. Mulailah dengan pujian dan penghargaan yang jujur.
  2. Bagaimana mengkritik, namun tidak dibenci karena itu. Beritahukan kesalahan orang lain secara tidak langsung.
  3. Bicarakan kesalahan Anda lebih dulu. Bicarakan kesalahan Anda sendiri sebelum mengkritik orang lain.
  4. Tak seorang pun yang suka diperintah. Ajukan pertanyaan, bukan memberi perintah langsung.
  5. Beri kesempatan orang lain untuk menyelamatkan muka. Biarkan orang lain menyelamatkan muka.
  6. Bagaimana memacu orang lain menuju sukses. Pujilah peningkatan sekecil apa pun, dan pujilah setiap perbaikan. Jadikan “tulus dalam penerimaan Anda dan murah hati dalam pujian Anda.”
  7. Berikan nama panggilan yang baik kepada siapapun. Beri orang lain reputasi yang baik untuk dipenuhi olehnya.
  8. Buat kesalahan kelihatan mudah diperbaiki. Gunakan dorongan. Buatlah kesalahan kelihatan mudah untuk diperbaiki.
  9. Membuat orang lain senang mengerjakan apa yang Anda inginkan. Buat orang lain senang mengerjakan hal yang Anda sarankan.

Bagaimana Memikat Orang Lain Mengikuti Cara Berpikir Anda

  1. Anda tidak bisa menang dalam sebuah debat. Satu-satunya cara memperoleh manfaat sepenuhnya dari perdebatan adalah menghindarinya.
  2. Cara pasti untuk menambah musuh dan bagaimana menghindarinya. Tunjukkan penghargaan terhadap pendapat orang lain. Jangan pernah berkata, “Anda salah.”
  3. Kalau Anda salah, akuilah. Kalau Anda salah, akui dengan segera dan dengan simpatik.
  4. Setetes madu. Mulailah dengan cara yang ramah.
  5. Rahasia Socrates. Buatlah orang lain mengatakan “ya, ya” segera.
  6. Katup pengaman dalam menangani keluhan. Biarkan orang lain yang lebih banyak berbicara.
  7. Bagaimana memperoleh kerja sama. Biarkan orang lain merasa ide itu merupakan idenya.
  8. Formula yang berhasil cemerlang untuk Anda. Cobalah dengan sungguh-sungguh untuk melihat segala sesuatunya dari sudut pandang orang lain.
  9. Apa yang diinginkan setiap orang. Bersimpatilah dengan ide dan hasrat orang lain.
  10. Imbauan yang semua orang suka. Imbau motif-motif yang lebih mulia.
  11. Film-film melakukannya, TV juga. Mengapa Anda tidak ikut melakukannya? Dramatisirlah ide-ide Anda.
  12. Apabila semua yang lain tidak berhasil, coba cara ini. Lemparkan tantangan.

Enam Cara Untuk Membuat Orang Lain Menyukai Anda

  1. Lakukan ini dan Anda akan disambut hangat di mana saja. Bersungguh-sungguhlah menaruh minat pada orang lain.
  2. Cara sederhana untuk membuat kesan pertama yang baik. Tersenyumlah.
  3. Kalau Anda tidak melakukan ini, Anda akan menuju ke jalan kesulitan. Ingat bahwa nama seseorang bagi orang yang bersangkutan merupakan suara yang paling manis dan terpenting dalam bahasa apa pun.
  4. Cara mudah untuk menjadi pembicara yang baik. Jadilah pendengar yang baik. Dorong orang lain untuk bicara tentang diri mereka.
  5. Bagaimana menarik minat orang lain. Bicaralah mengenai minat orang lain.
  6. Bagaimana membuat orang lain segera menyukai Anda. Buat orang lain merasa penting dan lakukan itu dengan tulus.

Teknik-Teknik Dasar Dalam Menangani Manusia

  1. “Kalau Anda ingin mengumpulkan madu, jangan tendang lebahnya.” Jangan mengkritik, mencerca, atau mengeluh.
  2. Rahasia terbesar dalam berurusan dengan manusia. Berikan penghargaan yang jujur dan tulus.
  3. “Dia yang mampu melakukannya akan memiliki seluruh dunia bersamanya. Dia yang tidak bisa, akan berjalan dalam jalan yang sepi.” Bangkitkan minat dalam diri orang lain.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Rezka - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Makassar